Kampung Halaman
Kelahiran
pagi anak anak dimandikan
air meluap dari rahim batu batu
air meluap dari rahim batu batu
oi alangkah meresapnya dingin ini
di timur matahari
bumi telah bersalin
1996
Satu Pagi di Waled (Cirebon)
sepagi ini seharusnya percakapan bisa membantu
jendela dibuka dan aroma laut jawa
tapi ketika tiba tiba keranda lewat di depan
kami pun kembali gamang
dan kopi yang kemudian terabaikan
susah payah kami reguk
1996
Kampung Halaman
runtuhan kampungku terus menerus
membangun dirinya
seperti angin musim yang ternyata
menyimpan kekal juga kemiskinan yang berkelit
ini bukan hari yang dibangkitkan
atau yang tiba tiba lindap
ini semacam alur
atau sumber yang menghambur
dan kita dibikin tidak kecewa
1996
Manglayang
/a/
malam yang diusik oleh semacam inisiasi
melambat bulan melambat gerak cemara
yang bertasbih di ketinggian manglayang
/b/
di sini terasa lebih tenang menatap lembah
yang sekali waktu pernah berpijar
lembah kunang kunang
lembah yang anggun
/c/
yakni sebuah kota yang pulas sunyi
yang mesti kujumpai esok pagi
karena janji
1996
Ketika Menjenguk
kujenguk engkau dalam sakitmu
karena cuaca tak bisa dipercaya
berlarat larat engkau demam
tapi bangkit pula
ya
di sini aku semakin merasa dihubungkan
dengan talkin
dengan orang orang yang kehilangan
kujenguk engkau dalam sakitmu
karena beradab abad
aku merasa telah diundangnya
1997
Ketika di Emergency
tapi kita tak boleh menjerit
atau mengenang marka jalan yang gelisah
oleh luka atau papa
yang mungkin adalah mencermati dengan takzim
bagaimana tangan mahahalus itu menusukkan
detak jarum waktu
ke jalinan rumit pembuluh
di ruang yang menyempit itu
lampu lampu runduk pada ajal yang ditangguhkan
1998
Ketika Banjir Melanda
setelah kita menutup pintu
kecemasan yang asing itu pun menyelinap
meja menjadi altar yang mengingkari kemesraan
ruangan adalah bayang bayang
rasanya kita paham
bahwa di luar hujan
air melanggar ruang ruang yang paling muskil
lumpur melumat padi
sawah adalah harapan yang lantas tenggelam
pukul sepuluh malam itu atau sebelas
ada jeritan yang melesat
mungkin dari dada kita
mungkin dari orang orang yang sengaja diutus
kita pun paham
ketika tiba tiba lampu padam
kita mestinya tidak lagi di sini
1998
Ketika Membakar Tubuh
bukan dikremasi
ia hanya melangkah ke asap tebal
dan menyisakan daging yang hangus
bau yang jahil
pada plastik yang hitam
bukan pahlawan, mungkin
ia hanya di depan
tegak dengan isyarat dendam
dan syarah yang banal
ia paham, mungkin
apa yang dibangun
sebagai krematorium besar
di jalan jalan
bahkan sejak api yang paling awal
1999
Dalam Kelambu
seekor nyamuk tersesat dalam kelambu
tak menemukan nafas yang tentram
semuanya beku seperti martil dan kapak
sehabis pertengkaran
bercak darah, kaki kaki yang lemas
kehormatan yang usai direnggut
mustahil dikembalikan
malam itu seharusnya damai
kota bernafas lega seperti pengantin yang berahi
tapi perempuan itu tergeletak sendiri
2000
Merah, Satu
sambal darah atau jantung tercabik
clurit serta termometer yang melonjak
orang menangis itu, apakah suami?
atau bayangan sangat sementara?
semua berubah
tubuh melepuh raksa meleleh
dan gumam menjadi aum
2000
Patuha
gunung tua mantel gelap
helai kabut pada rambutmu
sebentar
mata jernih itu pun tengadah
menyihirku menjadi pohonan kerdil
di tepi kawahmu
dan seperti tercekam
kau tersedu lalu pingsan
apakah semuanya
karena puisi?
kawah tua hasrat purba
samar samar
rintik hujan
2000
Kawah Putih
mestinya ada legenda di sini
misalnya tentang perempuan malang
yang terpendam di dasar telaga
atau laki laki yang marah dan menyumpah
lalu beku di dinding batu
keduanya tak ada
hanya tuan belanda itu saja yang tercatat
yang kagum dan gembira lalu surut
ke utara
selanjutnya orang orang lupa
juga para pelancong itu
di lembah ini pohon pohon menjadi kecil
udara penuh sulfur
hujan kabut dan suhu
terus merendah
2000
Yogyakarta
: Taufik Ampera
perjalanan ini perjalanan pikiran
yang merenik
yang menukik ke lorong kelam
2000
Rangkasbitung 2001
pohon pohon palma
tinggi dan basah
tugu dari masa yang lewat
diam dan kelu
2001
Kado Perkawinan
ketika janji dikekalkan dengan tulisan
dan hasrat dilingkarkan di jari manis
kita tahu dalam kata selalu ada jejak ke arah entah
dalam tanda selalu ada retak
karena itulah
seperti sumpah atau kesehatan
janji ataupun hasrat mesti diberi tanda silang
dan kita mesti membaca dan membacanya
terus-menerus
2004
Komentar
Posting Komentar